Siklus
biogeokimia adalah siklus untus atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen
abiotik ke komponen biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Siklus
unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga melibatkan
reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan abiotik. Sehingga disebut siklus
biogekimia. Siklus-siklus tersebut antara lain siklus air, siklus oksigen,
siklus karbon, siklus nitrogen, siklus fosfor, dan siklus belerang serta siklus
mineral-mineral lain. Dalam makalah ini pembahasan akan ditekankan pada tiga
siklus yaitu siklus nitrogen, siklus fosfor, dan siklus belerang.
Siklus Nitrogen
Siklus nitrogen merupakan suatu siklus bahan kimia
yang sangat kompleks dan sangat penting dalam lingkungan hidup. Unsur nitrogen
banyak terdapat dalam lapisan atmosfer berbentuk gas N2 sampai
mencapai 78% volume udara kering dan bersih. Tetapi tidak dapat digunakan
secara langsung oleh tumbuh-tumbuhan untuk proses asimilasi nitrogen. Gas
nitrogen ini harus diubah terlebih dahulu menjadi gas NH3 atau
senyawa nitrat atau senyawa nitrit atau senyawa NH4+ yang
larut dalam air tanah, barulah senyawa-senyawa tersebut dapat dimanfaatkan oleh
tumbuh-tumbuhan. Unsur hara nitrogen diserap oleh akar tanaman dalam bentuk
nitrat (NO3-) dan amonium (NH4+). Untuk memperjelas penjelasan tersebut psoses siklus
nitrogen dapat dilihat pada Gambar berikut.Siklus Belerang
Kelimpahan sulfur dalam kerak bumi mencapai 0,06%.
Sumber utama-utama sulfur tanah adalah sulfida-sulfida logam yang dikandung
batu plutonik sedangkan sumber aktif (lumbung aktif) adalah lautan. Batuan
plutonik adalah batuan yang menghasilkan sulfat yang kemudian diendapkan
sebagai garm-garam sulfat dapat larut dan tidak larut di daerah kering atau
agak kering, diserap jasad renik atau direduksi oleh jasad renik membentuk
sulfida atau anasir S atau terlindi dan tercuci menuju lautan. Gambar berikut
melukiskan terjadinya siklus belerang di alam.
Siklus Fosfor
Siklus Fosfor
Siklus fosfor dalam lingkungan hidup relatif lebih
sederhana bila dibandingkan dengan siklus bahan-bahan kimia yang lain, tetapi
siklus fosfor ini mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pembawa energi
dalam bentuk ATP (Adenosin Triphosphat).
Siklus unsur ini adalah perputaran bahan kimia yang menghasilkan endapan
seperti halnya siklus kalsium. Sebagian besar fosfor terdapat dalam batuan beku
dan bahan induk tanah sebagai senyawa apatit. fluoroapatit (Ca10(PO4)6F2)
merupakan salah satu mineral apatit yang dikenal. Dalam lingkungan tidak
ditemukan senyawa fosfor yang berbentuk gas, pada umumnya unsur fosfor yang terdapat
di lingkungan berupa partikel-partikel padat. Di alam, unsur fosfor banyak
terdapat dalam bentuk HPO42- atau HPO4-,
baik sebagai ion anorganik maupun organik yang larut serta yang tidak larut.
Manfaat Nitrogen, Belerang, dan Fosfor Secara Umum
Aktivitas manusia seringkali mengganggu siklus nutrien dengan cara mengeluarkan nutrien dari satu biosfer dan menambahkannya ke bagian biosfer lainnya. Beberapa contoh dampak yang ditimbulkan manusia terhadap siklus kimia dalam ekosistem antara lain dampak dalam bidang pertanian dan terjadinya eutrofikasi pada sebagian perairan yang tercemar.
Manfaat Nitrogen, Belerang, dan Fosfor Secara Umum
Nitrogen
merupakan bagian pokok tanaman hidup.
Nitrogen hadir sebagai satuan fundamental dalam protein, asam nukleat,
klorofil, dan senyawa organik lainnya. Nitrogen memiliki peran yang besar untuk
tanaman, unsur nitrogen berkorelasi sangat erat dengan perkembangan jaringan
maristem sehingga sangat menentukan pertumbuhan tanaman.
Sulfur berperan
penting sebagai komponen asam-asam amino esensial penyusun protein tanaman
maupun hewan, seperti methionin, sistein,
dan sistin, juga dalam pembentukan polipeptida. Unsur ini merupakan salah
satu unsur penting pada koenzim A (KoA) dan pada vitamin seperti biotin dan thiamin. Sulfur juga merupakan unsur yang menyusun 0,1% bagian
tanaman.
Fosfor termasuk
unsur hara esensial bagi tanaman. Kekurangan pasokan fosfor dapat menyebabkan
tanaman tidak tumbuh secara optimal atau potensi hasilnya tidak maksimal.
fosfor juga berfungsi sebagai komponen beberapa enzim dan protein, ATP (adenosintrifosfat), RNA (asam ribonukleat), DNA (asam deoksiribonukleat) dan fitin. ATP
merupakan senyawa yang terlibat dalam berbagai reaksi transfer energi dalam
metabolisme. Fosfor juga memiliki peran vital bagi pertumbuhan tanaman antara
lain, terlibat dalam pembentukan biji dan buah. Suplai fosfor yang cukup akan
merangsang perkembangan sistem perakaran tanaman.
Aktivitas manusia seringkali mengganggu siklus nutrien dengan cara mengeluarkan nutrien dari satu biosfer dan menambahkannya ke bagian biosfer lainnya. Beberapa contoh dampak yang ditimbulkan manusia terhadap siklus kimia dalam ekosistem antara lain dampak dalam bidang pertanian dan terjadinya eutrofikasi pada sebagian perairan yang tercemar.
Daftar Pustaka
Darjamuni. 2003. Siklus Nitrogen di Laut. (online), (http://rudyct.com/pps702-ipb/06233/darjamuni.pdf, diakses tanggal 20 Januari 2011)
Foth, H.D. 1984.
Dasar-dasar Ilmu Tanah Edisi 7.
Terjemahan oleh Endang Dwi Purbayanti, Dwi Retno Lukiwati, & Rahayuning
Trimulatsih.1984. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Hanafiah, K.A.
2007. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada
Jackson, A.R.W.,
& Jackson, J.M. 2000. Environmental
Science: The Nature Envoronment and Human Impact Second Edition. England:
Pearson Education Limited
Kormondy, E.J. 1969. Concept of Ecology. New Jersey :
Prentice-Hall Inc.
Mas’ud, P. 1992.
Telaah Kesuburan Tanah. Bandung:
Penerbit Angkasa
Notohadiprawiro, T. 1998. Tanah dan Lingkungan. Jakarta :
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif.
Jakarta: AgroMedia Pustaka
Skinner, B.J.
1984. Sumber Daya Bumi. Terjemahan
oleh Permana. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar